Senin, 28 Mei 2012

Burung Parkit: Sekilas tentang Burung Parkit

Shaw, seorang penulis buku Zoologi of New Holland memberi nama burung parkit ini dengan sebutan Melopsittacus undulates. Melopsittacus berasal dari bahasa yunani, melos yang artinya nyanyian dan psittacua yang merupakan sebutan bagi kerabat burung betet. Sedangkan undulus dari bahasa latin yang berarti bercorak.
Corak bergelombang inilah yang mungkin berkaitan dengan warna bulu burung mungil dan lucu ini yang bermacam-macam.
Pada tahun 1831 salah satu museum di London, Linne Society memamerkan pajangan burung parkit yang mati, tetapi tampak seperti masih hidup di dalam salah satu ruangannya. Inilah yang akhirnya mengundangberbagai kalangan, terutama para ahli di bidang perburungan. Diantaranya adalah John Gould. Berawal dari sinilah sejarah parkit dibawa ke negeri Inggris.
Pada tahun 1850 perkembangan burung berparuh bengkok ini mulai sukses dibiakan dikebun binatang Antwerpens,Belgia. Karena kecantikan warna bulu burung eksotis ini beberapa negara eropa lainnya mulai ikutan mengimpor burung ini dalam jumlah yang besar. Akhirnya burung parkit sudah mulai dikembang biakan di mana-mana.
Warna kuning pada bulu burung parkit di hasilkan di Belgia pada tahun 1872 dan di Jerman pada tahun 1875 dengan warna yang sama. Berikutnya warna biru yang muncul pada tahun 1878. dan tahun 1917 warna putih menyusul hingga tahun 1940 puncak keragaman warna bulu burung parkit ini.
Penyebaran yang luas menyebabkan burung parkit ini mengalami banyak sebutan. Orang belanda menyebutnya Undulated grass parkeet. Kalau orang perancis memanggil dengan sebutan Perche Ondule. Sedangkan bangsa Jerman menggunakan nama Wellensittichberdasarkan Checklist of bird of the world yang disusun oleh Peters tahun 1937 klasifikasi burung ini data sebagai berikut :
  • Filum : Chordata
  • Anak filum : Vertebrata
  • Kelas : Aves
  • Bangsa : Psittaciformes
  • Suku : Psittacidae
  • Anak suku : Psittacinae
  • Marga : Melopsittacus
  • Jenis : Melopsittacus undulus
Burung parkit menyukai hidup berkoloni dan sangat mudah menyesuaikan di dalam kandang penangkaran. Biasa di alam bebas parkit berkembang biak pada bulan oktober – desember. Bila musim kawin sang jantan biasanya menyanyi dengan nada rayuan untuk memikat betinanya. Hingga pada saat saling ada kecocokan maka perkawinan akan segera berlangsung.
Berat telur burung parkit berkisar 2,5 gram/butir dengan jumlah telur rata-rata 6 butir/pasangan parkit. Burung inipun dikenal sangat setia dengan pasangannya,bila si betina sedang aktif bertelur maka si jantan akan menunggu di luar sambil bersiul menghibur sekaligus akan mengusir apabila ada pengganggu mendekati sarangnya.
Anak burung parkit yang baru keluar dari cangkang telurnya berbobot rata-rata 2,35 gram dengan kondisi mata masih terpejam. Setelah umur sembilan hari barulah matanya terbuka.
Setelah umur 30 hari barulah anak burung parkit mulai siap meninggalkan sarangnya untuk belajar terbang. Namun meski sudah mulai terbang,sang induk biasanya masih menyuapinya hingga umur 40 hari. Setelah umur tersebut biasanya persiapan untuk perkawinan untuk generasi yang baru akan dilakukan.
Anak parkit mulai matang kelaminnya untuk melakukan perkawinan setelah berumur 90 hari. Si jantan yang cukup umur akan segera memikat betinanya dengan siulan mautnya untuk menjadi pasangan yang akan mengembangbiakan keturunannya.
Perawatan burung jenis ini relatif mudah. Kandang yang diperlukan tidak begitu besar meskipun untuk pengembangbiakan sekalipun. Ukuran 40 x 40 x 60 cm sudah cukup untuk memulai penangkaran. Sedangkan untuk pajangan keindahan ukuran sangkar umum sudah memadahi.
Tetapi karena sifatnya yang suka berkoloni dan keragaman warna yang bervariasi ini maka tak salah kalau kita menyiapkan ukuran kandang yang agak besar. Disamping kita bisa tempatkan beberapa pasang. Keindahan warni-warni parkit yang satu dengan yang lain akan sangat jelas.
Berikut ini tips pemeliharaan burung parkit ini :
  • Usahakan memilih induk yang berbeda warna.
  • Pilih yang kelihatan sudah cocok dengan pasangannya karena akan lebih mudah untuk ditangkarkan
  • Sesuaikan besarnya kandang dengan jumlah pasangan agar tidak terlalu padat sehingga berakibat kurang baik bagi kesehatan burung termasuk merusak dari segi menikmatinya. ‘Rumah pribadi’ yang umumnya terbuat dari kayu randu berbentuk kotak menjadi syarat bagi setiap pasangan parkit.
  • Persiapkan pula kandang cadangan untuk hasil perkembangbiakan apabila pasangan burung sudah mulai produksi.
  • Jaga ketersedian pakan dan minum. Usahan dalam kondisi bersih
  • Buang makanan yang mulai busuk karena kelebihan dalam pemberian pakan terutama sayuran seperti tauge,jagung atau yang lainnya
  • Makanan utama burung ini adalah millet yang mudah didapatkan di kios-kios penjual makanan burung.
Karena relatif gampang makanannya dan cepat berkembangbiaknya satwa ini maka tidak hanya pelaku bisnis ternak burung tetapi juga banyak hobiis yang gandrung dengan burung ini terutama anak-anak. Untuk itu,bagaimana juga kebersihan pemiliknya setelah melakukan perawatan burung cantik ini jangan lupa juga membersihkan tangan terutama pada anak-anak. Konon hampir semua jenis burung paruh bengkok berpotensi masalah asma terlebih pada anak-anak. Tapi itu tidak pada semua anak-anak tentunya. Bukankah menjaga kebersihan harus dalam segala hal, setuju?

Burung Parkit: Bisnis burung parkit

Pesona burung parkit memang memukau berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sekedar hobby, klangenan maupun sebagai ladang bisnis. Tak terkecuali mantan Presiden RI ke 2, almarhum Soeharto ternyata juga mempunyai ketertarikan dengan burung yang kaya warna ini. Konon semasa hidupnya beliau pernah memelihara atau beternak parkit untuk menambah penghasilan keluarga.

Waktu itu Soeharto masih tinggal di Solo dan menjadi seorang komandan. Disela kesibukannya itu beliau berhasil mengembangbiakan burung parkit dan hasil ternakannya ia jual. Untuk menunjang keberhasilan dalam mengembangbiakan burung-burung tersebut, lelaki itu tak segan-segan melakukan inovasi. Misalnya, soal pakan ternak ia memberikan alternatif lain, ngirit biaya pengeluaran.
“Karena jawawut (pakan utama parkit) mahal, makannya saya ganti beras merah. Hasilnya cukup bagus, ” ungkapnya sambil tersenyum, mengenang masa lalu. Lalu berapa sih keuntungannya dari hasil mengembangbiakan burung parkit tersebut? Untuk soal itu, Soeharto tidak ikut campur. Masalah itu, ditangani sang istri, Ibu Tien (demikian kutipan dari http://bechipersda. blogspot. com)
Nah omong-omong soal bisnis burung parkit maka tak lepas semua itu dari demand pasar. Di beberapa pasar burung dekat tempat tinggal saya yaitu di daerah Pasar Turi, Pasar Kupang ataupun Pasar Bratang sangat minim sekali pasokan burung parkit yang berkualitas. satu kandang hanya beberapa ekor burung parkit, itupun kurang banyak pilihan baik dari sisi warna dan kesehatan burung yang kurang prima.
Jadi sewaktu saya membeli di pedagang tersebut butuh waktu agak lama untuk mengamati kira-kira bakalan burung mana yang bagus untuk saya jinakkan. Karena dari beberapa diantaranya ada yang sakit-sakitan dan warna bulunya yang kusam seperti kurang terawat. Ketika saya tanya pada pedagangnya kenapa pilihan barang mereka terbatas, mereka menjawab karena kurang pasokan.
Jadi kalau merunut dari kesediaan pasokan sepertinya prospek bisnis burung parkit masih terbuka. So peluang bisnis pengembangbiakan burung parkit cukup cerah. Mau berbisnis burung parkit?

Jumat, 25 Mei 2012

Burung Parkit: Cara membedakan jenis kelamin parkit

Satu cara penunjang keberhasilan budidaya burung parkit adalah ketelitian didalam membedakan jenis kelamin burung parkit (sexing). Kebiasaan saling loloh atau saling bertukar makanan yang mirip percumbuan juga dilakukan parkit sesama jenis berkelamin jantan.

Jadi jangan dijadikan acuhan kalau ada sepasang burung parkit yang 'kelihatan mesra' dipastikan sepasang kekasih. Nah disinilah perlu pengetahuan atau teknik membedakan jenis kelamin burung parkit secara sederhana.

 
 
Burung parkit jantan mempunyai ciri yang sangat jelas pada tonjolan hidungnya yang berwarna biru. Sedangkan sang betina cenderung berwarna putih semu. Yang jadi masalah adalah kalau burung parkit tersebut masih tergolong sangat muda atau masih anakan, kadang warna biru pada hidung tidak begitu

Burung Parkit: Makanan burung parkit

Makanan pokok burung parkit adalah biji-bijian kecil seperti jewawut, millet putih,millet merah,jagung muda,beras merah dan beberapa macam biji-bijian lainnya.

Burung parkit termasuk salah satu jenis burung yang tidak terlalu rewel makannya. Bila sudah terlalu lapar makan kayu sangkarpun akan digerus untuk melampiaskan rasa laparnya.

Bila kita sudah siap untuk memelihara burung parkit baik itu untuk klangenan, bisnis ataupun penelitian maka yang harus diperhatikan adalah soal makanannya. Meskipun terbilang gampang urusan kualitas biji-bijian yang akan diberikan harus diperhatikan, agar kesehatan burung tetap terjaga sehingga akan tampak sekali pada penampilannya yang prima ditandai warna bulunya yang mengkilat, postur tubuhnya yang 'berotot' tidak kerempeng. Kaki dan paruhnya terlihat kekar.

Karena itu ada tip khusus disaat memilih pakan burung kesayangan kita tersebut:
  • Pilih warna pakan seperti millet atau jewawut yang terlihat cerah dan betul-betul berisi. Itu pertanda bahwa pakan tersebut masih fresh. Ada kalanya di pedagang pakan yang menjual stok pakan lama. Mungkin sepi kali ya. Sehingga bila tidak teiti kita mendapat pakan biji-bijian tersebut kurang berkualitas yaitu ditandai bobot biji-bijian tersebut ringan alias banyak kopong (kurang berisi).
  • Bila memilih pakan kiloan dari pedagang langsung ada baiknya pakan tersebut kita seleksi dengan cara direndam air sebentar sehingga biji-bijian yang kosong mengapung diatas sehingga bisa kita saring dan buang. Biji-bijian yang baik akan tenggelam. Setelah perendaman segera kita saring dan jemur dengan panas matahari dengan tujuan agar pakan tersebut dalam keadaan kering dalam penyimpanan untuk menghindari jamur. Perlu diingat bahwa pakan yang berjamur sangat berbahaya bagi kesehatan burung parkit.
  • Cara lain yaitu setelah kita rendam/cuci biji-bijian tersebut kita sangrai (digoreng tanpa minyak) sambil kita tambahkan sedikit garam mineral/dapur ataupun vitamin (supplemen tambahan).
  • Kalau kita memilih pakan yang sudah jadi/bentuk kemasan tinggal kita berikan secara langsung.
Makanan tambahan berupa sayuran seperti tauge atau jagung muda sangat disukai parkit. Makanan tersebut bisa kita berikan seminggu sekali untuk mengimbangi kecukupan gizi si centil warna-warni.

Satu lagi yang tidak kalah penting yaitu pemberian grid atau batu mineral yang bisa diambil dari kulit sotong ataupun tumbukan batu bata merah. Tujuan pemberian grid ini agar memberi kebutuhan mineral untuk si parkit sekaligus membantu proses pencernaannya. Dalam istilah perburungan ngasin/asinan.

Burung Parkit: Kandang penangkaran


Bagi yang ingin mengembangbiakan burung parkit harus memperhatikan beberapa hal agar mendapatkan hasil yang maksimal didalam penangkaran. Ukuran kadang yang dibutuhkan sebenarnya tidak terlalu besar. Yang perlu diperhatikan adalah sistem penangkarannya secara khusus atau secara massal.

Penangkaran secara khusus dilakukan bila peternak menginginkan corak tertentu yang dikehendaki. Maka mengumpulkan beberapa pasangan patut dihindari. Penangkaran secara khusus tidak memerlukan kandang yang besar cukup ukuran 40 x 40 x 60 untuk satu pasangan dan satu kotak pengeraman.

Untuk penangkaran secara masal memang lebih irit tempat satu kandang bisa diisi beberapa pasangan termasuk kotak pengeraman. Hanya saja penangkaran ini kita lebih sulit untuk mengamati jenis atau corak khusus burung parkit yang kita inginkan. Termasuk juga dalam hal mengontrol kesehatan burung parkit. Karena itu ukuran atau besar kandang harus memperhatikan populasi pasangan parkit yang akan ditempatkan.

Disamping menyediakan kandang untuk penangkaran, kandang untuk menampung parkit yang sudah lepas sapih juga harus disiapkan. Kandang ini juga berfungsi sebagai kandang pembesaran plus penyeleksian bakalan burung parkit.

Burung parkit: Cara Lain Menjinakan Burung Parkit


Tips atau trik berikut bisa kita gunakan bila beberapa cara sebelumnya tidak berhasil alias burung parkit selalu menjauh bila tangan kita ulurkan untuk memberi makan. Mungkin si burung kecil eksotis ini mengira tangan kita yang lebih besar dari ukuran tubuhnya sebagai suatu ancaman. Nah ada satu trik khusus untuk mensiasati hal tersebut.

Cara-caranya adalah sebagai berikut:
  1. Posisikan duduk kita dekat dengan sangkar burung parkit.
  2. Sembari panggil namanya (wajib) letakkan jari kita yang ditempeli pakan untuk pemancingan awal. Bila tetap tidak merespon bahkan menjauh teruskan pada trik berikut.
  3. Ambil satu batang lidi dengan panjang kurang lebih 20 cm.
  4. Basahi ujung lidi dengan sedikit air yang berfungsi untuk menempelkan biji milet atau jewawut pada ujungnya.
  5. Ulurkan ujung lidi yang ditempeli biji milet tersebut perlahan-lahan agar burung parkit tidak kaget atau beraksi panik.
  6. Bila burung parkit mau mengambil makanan tersebut itu pertanda positif teruskan berulang-ulang dan jangan lupa panggil namanya.
  7. Sekarang coba kurangi pegangan tangan kita pada lidi, sehingga jarak tangan kita dengan ujung lidi semakin dekat. lakukan hingga tangan kita berada pada ujung lidi dekat pakan tersebut. Nah kalau burung parkit sudah tidak takut lagi maka singkirkan lidi tersebut dan ganti dengan ujung jari kita yang dibasahi sedikit air untuk menempelkan biji milet.
  8. Kalau si burung parkit sudah mau mengambil makanannya langsung maka coba tangan kita masukkan sangkar dan beri umpan secara close up. Begitu seterusnya hingga dia betul-betul nyaman.
  9. Aksi selanjutnya adalah sodorkan jari telunjuk kita untuk tangkringan kaki burung parkit, kalau dia melakukan hal tersebut berarti mulai muncul tanda kejinakannya.
Nah diatas adalah satu trik menjinakan burung parkit ataupun burung yang lainnya. Tentu masih ada trik-trik yang lainnya dari para burung yang berpengalaman. Tapi yang jelas trik tersebut saya gunakan untuk menjinakkan burung parkit yang kesekian kali dan tampak bandel alias susah didekati dengan tangan secara langsung seperti burung-burung parkit saya yang lainnya.

Burung parkit: Budidaya Burung Parkit

Budidaya burung parkit tidaklah terlalu susah. Asalkan mengetahui tahapan-tahapan berikut maka tingkat keberhasilannya semakin tinggi. Umumnya karena cara pembudidayaan selakukan secara apa adanya sehingga hasilnya kurang memuaskan.

Yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan budidaya adalah sebagai berikut:
  1. Perencanaan kualitas atau kuantitas hasil produksi burung parkit. Bila yang ditarget adalah kualitas maka perjodohan perlu seleksi khusus dari peternak burung parkit. Karena untuk mendapatkan pasangan burung parkit yang sudah serasi ini gampang-gampang susah. Biasanya mereka pilih-pilih pasangan. Nah kalau kita yang memilihkan disinilah dituntut kesabaran. Kadang yang kita pasangkan tidak mau akur. Bila yang ditarget adalah kuantitas maka itu bisa diabaikan dengan cara membiarkan parkit memilih pasangannya sendiri di kandang perjodohan masal.
  2. Perhatikan umur parkit yang akan diternakan. Umur parkit yang sudah matang kelamin sekitar 90 hari. Jadi pemilihan umur parkit usia produktif sangat menentukan juga bagi keberhasilan budidaya burung parkit ini.
  3. Seleksi sexing (penentuan jenis kelamin parkit). Pernah ada seorang yang menjodohkan parkit yang disangka satu pasangan (jantan dan betina) karena beli di pasar burung dan pesan ke pedagang burung parkit "beli satu pasang". Tetapi ternyata hingga sekian lama tidak menunjukan pasangan parkit tersebut berjodoh, apalagi bertelur atau berkembang biak. Usut punya usut ternyata pasangan parkit yang dibelinya sama-sama jantan. Sepintas burung parkit dari postur antara jantan dan betina hampir sama. Tetapi yang bisa membedakan jelas bila parkit sudah dewasa adalah warna kebiruan pada tonjolan hidung burung parkit jantan. sedang betina cenderung berwarna semu putih.
  4. Ukuran kandang harus disesuaikan dengan populasi pasangan parkit bila di lakukan secara penangkaran masal. Kelebihan sistim ini adalah biaya kandang jauh lebih murah dan praktis. Sedangkan kelemahannya adalah apabila salah satu burung sakit maka akan mudah menular kepada parkit yang lain. Sehingga terjadi kematian masal.
  5. Pemilihan jenis pakan juga harus diperhatikan. Usahakan beli pakan yang benar-benar 'berisi'. Ada kalanya di penjual pakan menjual stok dagangan yang terlalu lama sehingga banyak isi bijian tersebut kosong/kopong. Jadi pilih biji-bijian yang berbobot agar bisa memberi nutrisi yang cukup untuk burung parkit. Extra fooding berupa kecamba ,jagung muda ataupun sayuran juga bisa diberikan.
  6. Grid/Asinan atau batuan meniral juga perlu disediakan untuk membantu pencernaan burung parkit. Asinan bisa di dapat dari tumbukan batu bata merah, genteng ataupun kulit sotong.
  7. Kesehatan burung parkit juga akan berpengaruh pada perkembangbiakan.
  8. Jangan lupa kebersihan kadang/sangkar tidak kalah penting.
Yang jelas budidaya parkit bukan sekedar hobby atau hiburan, tapi juga bisa menambah penghasilan. Konon mantan presiden Soeharto juga pernah budidaya jenis burung ini untuk menambah penghasilan keluarganya.